CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 17 Juni 2011

HANAMI - salah satu budaya masyarakat jepang


Kalau sudah memasuki bulan April, jadi ingat waktu bunga sakura bermekaran di jepang. semua jalan hampir ditutupi dengan bunga sakura yang cantik. Piknik pada musim semi di Jepang sepertinya merupakan hal yang tak boleh dilewatkan. Yang gila adalah banyak orang rela tidur semalaman di alam terbuka agar kavling untuk tempat berpiknik tidak diserobot orang pada keesokan harinya!
Musim semi adalah salah satu musim yang paling indah di Jepang, karena seluruh Jepang dihiasi mekarnya bunga Sakura. Tempat-tempat terindah di musim semi adalah taman-taman, daerah sepanjang tepi sungai, dan objek-objek wisata. Peristiwa indah yang hanya datang setahun sekali ini dimanfaatkan oleh masyarakat Jepang untuk pergi piknik di bawah pohon Sakura, dikenal sebagai Hanami.
Setelah musim dingin berangsur-angsur berakhir, suhu mulai sedikit demi sedikit menghangat. Sinar matahari terasa hangat di musim semi, walaupun angin dingin tetap memaksa orang mengenakan baju hangat. Maklumlah, kadang-kadang masih 10o C!
Dalam cuaca yang relatif hangat terhampar tikar-tikar berwarna biru di taman-taman. Di atasnya orang duduk bercakap-cakap sambil makan kotak bekal yang dibawa dan minum bir serta sake. Tidak sedikit kelompok yang membawa peralatan barbeque.
Kendati cuaca belum sepenuhnya hangat, acara ini tetap mengasyikkan, lebih-lebih bagi orang asing yang baru pertama kali datang ke Jepang. Bayangkan saja, pada acara ini disajikan sushi dan sashimi. Mungkin sulit bagi sebagian orang asing untuk bisa menyukai sushi dan sashimi, tetapi bagi orang Jepang kedua makanan ini merupakan hidangan mahal yang wajib disajikan untuk para tamu yang dihormati.
Dari abad ke-12
Hanami bagaikan virus demam yang menyebar ke seluruh Jepang. Tradisi tersebut sudah berlangsung berabad-abad lamanya, kurang lebih berasal dari abad XII (karena tidak ada catatan pastinya). Tradisi yang menggambarkan kecintaan pada bunga Sakura ini sedikit banyak ada sangkut pautnya dengan cerita keberanian para serdadu Jepang di masa perang. Bagi mereka, gugur dalam perang adalah hal yang mulia dan dapat diperumpamakan dengan gugurnya bunga sakura. Kematian itu indah seperti gugurnya bunga sakura.
Bunga sakura memang hanya mekar di awal musim semi dan cuma beberapa minggu kemudian gugur. Karena itu masyarakat Jepang percaya bahwa keindahan sejati hanya terjadi sesaat, seperti halnya keberadaan manusia. Oleh karena itu, keindahan yang dihadapi saat ini harus dinikmati dan diapresiasi dengan baik. Tradisi untuk menghias makanan seindah mungkin juga mencerminkan kepercayaan ini. Keindahan makanan yang tersaji tak akan bertahan lama karena akan lenyap disantap.
Ada beberapa tempat yang sangat indah pada saat musim semi di Jepang. Di Kota Nara ada Gunung Yoshino yang tertutup bunga sakura pada awal musim semi. Dari udara, gunung tersebut terlihat seperti bunga raksasa.
Di Perfektur Hiroshima ada Miyajima, pulau yang disebut terindah di Jepang. Miyajima tidak hanya terkenal dengan bunga sakura di musim semi, namun juga terkenal dengan pohon mamoji yang indah sekali saat musim gugur.
Namun bila tak ada waktu ber-hanami di tempat-tempat terkenal, bisa saja ber-hanami di taman asalkan dihadiri teman dekat dan tersedia makanan yang sangat lezat.
Hal lain yang menjadikan hanami istimewa adalah dimulainya tahun ajaran baru di Jepang. Bulan April merupakan saat masuknya fresh graduate dari universitas ke tempat kerja. Hanami menjadi momen yang tepat untuk menyambut datangnya orang-orang baru di kantor, sekolah, klub, organisasi, dan segala jenis perkumpulan.
Bagi masyarakat Jepang yang sangat mementingkan silaturahmi kelompok, hanami adalah awal untuk membina hubungan dengan orang baru yang masuk ke kelompoknya. Oleh karena itu semua orang merasa perlu merayakan hanami bersama kelompoknya. Tak heran kalau banyak orang rela begadang semalaman demi mendapat kavling yang pemandangannya bagus.
Banyak yang mabuk
Semua orang benar-benar santai pada acara hanami. Tak jarang karena begitu banyak bir dan sake yang diminum, terjadi keributan. Bahkan hal-hal yang dapat menyebabkan kematian, seperti kecelakaan karena menyetir dalam keadaan mabuk. Di beberapa tempat terkadang tampak diletakkan bunga untuk menandai tempat tewasnya seseorang. Kejadian mabuk ini nyaris tidak bisa dihindarkan, terlebih karena anggota kelompok yang masih junior tidak enak hati menolak, apabila sang senior terus menyuruhnya minum bir.
Dalam masyarakat Jepang junior atau dikenal dengan sebutan kohai sangat menghormati senior alias sempai. Bila kohaimenolak untuk terus minum bir, suasana santai yang tercipta bisa rusak dan kohai merasa bertanggung jawab akan kerusakan suasana itu.
Keributan karena mabuk masih ditambah kegaduhan tape karaoke yang disetel sangat keras. Di tengah musik yang gaduh itu anak-anak muda berjingkrak-jingkrak menari. Sementara kelompok usia baya, biasanya cukup menyanyi lagu-lagu tradisional Jepang sambil menari. Kegaduhan itu memuncak di waktu malam sehingga sangat mengganggu lingkungan di sekitar taman tempat orang ber-hanami.
Setelah bunga sakura berguguran, suhu berangsur-angsur semakin panas. Setelah mencapai puncaknya di bulan Agustus, suhu perlahan-lahan kembali menjadi sejuk di musim gugur, untuk kemudian menjadi sangat dingin di musim dingin. Hanami akan kembali datang musim semi tahun depan. Oleh karena itu kehadirannya yang hanya sebentar harus dinikmati.

1 komentar:

Miliana mengatakan...

bunga sakura memang secantik itu ya

promo bundling xl 2017

Posting Komentar